Senin (10/5), merupakan malam yang agung. Pasalnya, malam itu merupakan malam khataman Al-Quran di masjid Al-Muhdar. Masjid yang terkenal dengan menara tingginya, yang kabarnya merupakan menara tanah liat tertinggi di dunia.

Malam itu juga disebut dengan malam perkumpulan akbar. Pasalnya, pada malam itu ribuan orang berkumpul. Kurang lebih ada sepuluh ribu jiwa yang ikut andil dalam meramaikan acara tersebut. Mereka berdatangan dari Tarim dan sekitarnya. Bahkan, pelajar dari Asia dan Afrika juga ikut memeriahkan acara ini.

 

Tak ada maksud lain dalam perkumpulan itu kecuali hanya ingin melaksanakan salat tarawih berjemaah sekaligus khataman Al-Quran di masjid yang diberkahi ini, yang merupakan pusat penyebaran Islam di Hadramaut dan ibukota peradaban keislaman, sembari mencicipi hidangan rohani dan mengharap rida Allah Swt.

Para jemaah yang datang menyesaki masjid bermenara indah tersebut, bahkan sekitaran masjid yang merupakan jalan raya dan lapangan luas pun tak luput dari ramainya jemaah. 

Selepas shalat Magrib berjemaah, suara bacaan syair dan kasidah khas Hadhramaut langsung menggema di langit Tarim hingga menjelang shalat Isya dan tarawih didirikan. 

Setelah khataman dan tarawih selesai, tak sedikit dari jemaah yang masih berdiam diri di tempat untuk melanjutkan ibadah di malam ke 29 ini. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa malam ganjil di sepertiga akhir ramadan merupakan malam yang diharapkan turunnya lailatulkadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Semoga kita senantiasa diberikan rahmat dan inayat oleh Allah Swt., dan semoga hidup kita dipenuhi berkah pada malam dan bulan yang penuh ampunan ini, amin.