Husaisah, Yaman – Sebagai salah satu puncak rangkaian acara "Multaqo Akbar", sebuah pameran khusus yang menampilkan kekayaan literasi, ekspresi seni Islami, dan jejak biografi ulama, sukses digelar pada Jumat (18/7/2025) kemarin. Bertempat di koridor dan area khusus di lingkungan Universitas Al-Wasatiyah, Husaisah, Yaman, pameran ini menarik perhatian dengan beragam kontribusi intelektual dan artistik dari para penuntut ilmu di tanah Hadhramaut.
Pameran Multaqo Akbar menyajikan tiga kategori utama yang saling melengkapi:
  1. Pameran Biografi Ulama: Bagian ini secara khusus menampilkan karya-karya yang mendokumentasikan kehidupan dan ajaran para ulama terkemuka. Pengunjung dapat menemukan biografi tokoh-tokoh besar seperti Habib Idrus bin Salim al Jufri (Guru Tua) dan Syekh Muhammad Yasin Alfadani, serta ulama-ulama lainnya. Buku-buku seperti "Mutiara Hadhramaut: Biografi Singkat Beberapa Wali di Hadhramaut" dan "Biografi Singkat Para Wali di Tarib Sumbal" menjadi sorotan, memberikan wawasan mendalam tentang tokoh-tokoh spiritual dan keilmuan yang berpengaruh.
  2. Karya Literasi dan Publikasi Lainnya: Selain biografi, pameran juga menyajikan berbagai buku dan tulisan lain yang dihasilkan oleh pelajar Indonesia selama masa studi mereka di Yaman. Ini mencakup kajian sejarah masjid-masjid terkemuka di Tarim, buku-buku ilmiah seperti tentang ilmu shorof (gramatika bahasa Arab), kumpulan naskah cerita mini nasional dari sayembara (contohnya "Gubahan Anak Bangsa" yang diterbitkan PPI Hadhramaut), hingga buku-buku fikih dan fatwa keagamaan ("Fatawa Ramadhan"). Mayoritas karya ini merupakan hasil kolaborasi dan inisiatif penerbitan mandiri dari organisasi pelajar Indonesia seperti Raudhatul Banjariyin Yaman dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Hadhramaut.
  3. Karya Seni Rupa dan Kaligrafi Islam: Melengkapi aspek intelektual, pameran juga memamerkan beragam karya seni yang menunjukkan bakat estetika pelajar. Ini termasuk lukisan abstrak dan kontemporer, serta kaligrafi Islam yang indah, menonjolkan keahlian para pelajar dalam seni khat dan ekspresi visual Islami. Karya-karya seni ini dipajang dalam bingkai-bingkai tertata rapi pada panel display, beberapa di antaranya dilengkapi pencahayaan khusus, menciptakan suasana galeri seni yang menawan. 

Keseluruhan pameran ini mencerminkan produktivitas, kedalaman pemikiran, dan rasa seni yang dimiliki pelajar Indonesia di perantauan.


Pameran ini adalah inisiatif dan hasil kontribusi aktif dari para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di berbagai lembaga di Yaman. Saudara Hudaya Hasan menjabat sebagai Ketua Panitia Umum keseluruhan acara Multaqo Akbar. Di bawah kepemimpinan beliau, terdapat tim khusus dari kalangan pelajar yang bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pameran ini, melibatkan para penulis, seniman, dan relawan. Pengunjung yang hadir meliputi sesama pelajar Indonesia yang tertarik pada literatur, seni Islami, dan sejarah ulama.

Pameran Multaqo Akbar diselenggarakan pada hari Jumat, 18 Juli 2025. Pameran ini dibuka sejak sore hari dan berlangsung hingga menjelang malam, memberikan kesempatan luas bagi pengunjung untuk mengeksplorasi setiap sudut pameran.

Lokasi penyelenggaraan pameran adalah di koridor dan area dalam ruangan yang ditata khusus di kompleks Universitas Al-Wasatiyah, Husaisah, Hadhramaut, Yaman. Buku-buku tertata rapi di atas meja-meja panjang di koridor, sementara karya seni dipajang dengan apik pada panel-panel khusus, menciptakan suasana galeri yang nyaman dan edukatif.

Tujuan utama pameran ini adalah untuk menjadi platform vital bagi para pelajar Indonesia dalam menunjukkan kemampuan literasi, bakat artistik, serta kontribusi mereka di luar kegiatan akademik rutin. Pameran ini bertujuan untuk:
  • Meningkatkan Gairah Literasi dan Kreativitas: Menginspirasi sesama pelajar untuk terus berkarya, menulis, dan berkreasi dalam berbagai medium.
  • Mengabadikan dan Menyebarkan Ilmu: Khususnya melalui pameran biografi ulama, pameran ini berfungsi untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan kisah serta ajaran para tokoh keilmuan Islam, termasuk Habib Idrus bin Salim al Jufri dan Syekh Muhammad Yasin Alfadani.
  • Berbagi Pengetahuan dan Budaya: Memfasilitasi pertukaran ide, pengetahuan, dan keindahan seni Islam antar-pelajar dan dengan masyarakat lokal, sekaligus memperkenalkan capaian intelektual pelajar Indonesia.
  • Apresiasi Karya: Menjadi sarana promosi dan memberikan apresiasi atas kerja keras serta dedikasi pelajar dalam menghasilkan karya tulis dan seni yang berkualitas.

Pameran berlangsung dengan suasana yang kondusif, edukatif, dan interaktif. Karya-karya dipajang dengan rapi dan informatif, baik buku maupun seni. Para penjaga stan, yang sebagian besar juga merupakan penulis atau seniman yang karyanya dipamerkan, dengan antusias menjelaskan konsep di balik setiap karya mereka kepada pengunjung. Diskusi mendalam mengenai isi buku atau makna di balik sebuah lukisan seringkali terlihat, menandakan ketertarikan yang tinggi dari audiens. Keberhasilan pameran ini mencerminkan semangat kolaborasi dan dedikasi para pelajar Indonesia dalam mengembangkan diri, berbagi ilmu, dan menyebarkan keindahan di tanah perantauan.